Terima kasih untuk kiriman puisinya, semoga sehat selalu buat temen ane ini, dan semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari puisi untuk sang kekasih Allah (Rosulallah SAW) ini. Berikut puisinya :
Rosulallah SAW bagaikan Cahaya Yang Menyinari Kegelapan |
Puisi Untuk Rosulallah SAW
Mata basah yang terhujani
Deru rindu terkasih sang Nabi
Tak dapat kugerakkan asa insani
Hingga mulut terkunci memuja ILLAHI
Layuh syairku
Meratap sakit dibadanku
Rangkul waktu terjerambab di kebisuanku
Bait akhir sang tabib menjemput lemahku
Baring tikar menemaniku
Puitis indahku terserak habis oleh ingatku
Mahkota raja tak bisa menolongku
Lalu kurangkai bait itu dengan tetes air mataku
Bait kasih memuja sang Al-Musthafa
Setinggi sirat sidratul muntaha
Bait cinta bermatakan intan
Dikala dunia terkungkung rentan
Ribu ombak aduku
Jurang curam kelalaianku
Kurangkum dengan tinta uswahmu
Kelak agar ku dapat jumpa denganmu
Tangis jerit syetan saat kelahiranmu
Padamnya api puja abadi karnamu
Batu bertasbih penghancur bala tentara
Penanda akal mukjizat kentara
Kucurahkan semua syair langgamku
Bagai gunung hanyut oleh tetes embunku
Kecup mesra dalam kata
Tegak berputar menikung tata
Ingkar sejuk rongga
Saat luka iris menganga
Engkau tembus langit tujuh petaka
Ya ROSULULLAH ...
Laksana tunduk pelayan
Pada sang majikan
Lalu ...
Ku teringat pada alpaku
Saat masa mudaku
Dalam syair dan pujaku
Hingga tiada yang kudapat selain sesalku
Malam selimuti anganku
Menggembala rasa iba di bunga tidurku
Hujung langkah riak debuku
Alir ikhlas sentuh tahtaku
Puja abdi tak henti
Sampai daun jatuh berganti
Sampai Kau datang terhantar ILLAHI
Menyebar harum aroma kasturi
Terkalung sempurna rantai rajut kasidah
Jumpa Ruh tihamah surgawi merangkul burdah.
(This poet inspired by IMAM AL-BUSHIRI - Qasidah Burdah)
Oleh : Faza Mubaraq
No comments:
Post a Comment