Blogger Marbot. Ya, itulah sebutan ane pada waktu itu, karena pada waktu itu selain menjadi Blogger, ane juga bekerja menjadi seorang Marbot. Jadi, #BloggerMarbot adalah seorang blogger yang bekerja menjadi marbot, begitu. Ada banyak sekali kenangan dan juga pelajaran hidup yang ane dapet saat menjadi seorang Marbot di salah satu masjid di Perumahan yang ada di Jatibarang Indramayu. Salah satu kenangan yang tidak pernah ane lupain yaitu saat menyapu dan mengepel lantai masjid yang harus ekstra untuk membersihkannya karena menyangkut kesucian yang merupakan salah satu rukun sholat yaitu harus bersih tempatnya.
Selfi Di Depan Masjid, Setelah Pagi Membersihkan Masjid |
Sedangkan pelajaran hidup yang ane dapet yaitu saat ketika ane mau istirahat (tidur), bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan akan menemui kematian, dan di alam kubur tidak ada seorangpun. Di situ ane merasakan kesendirian, sepi, sunyi, dan juga hening. Tidak banyak yang ane lakuin selain tiduran sambil mendengarkan lantunan sholawat. Sempat juga ane meneteskan air mata karena perasaan di atas yaitu saat awal memulai menjadi Marbot. Inilah yang menjadikan ane kangen dengan sebutan "Blogger Marbot".
Menjadi seorang Marbot ada senang dan ada juga sedihnya. Tergantung bagaimana kita menjalaninya. Salah satu yang menjadi semangat dan kangen pengen terus menjadi seorang Marbot yaitu ane pernah mendengar ucapan KH. Mustofa Aqil Sirodz, yaitu seorang Mubaligh asal Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Beliau dawuh bahwa nanti di yaumil akhir ada seorang yang wajahnya terang dan paling kelihatan walaupun dari kejauhan, dan dia adalah orang-orang yang selalu melafalkan adzan pada saat menjelang waktu sholat lima waktu.
Semoga tulisan yang singkat ini bisa menginspirasi shobat Blog Kang Hamzah. Terima kasih sudah berkunjung di gubuk ane. Semoga Allah SWT memberkati kita semua. Aamiin.
No comments:
Post a Comment