Sebelum kita lanjut kepada ceritanya, perlu kita ketahui bahwa yang namanya sesajen adalah salah satu tradisi orang jaman dahulu yang berupa menyediakan persembahan untuk tuhan atau untuk kekuatan supranatural yang dipercaya. Sebagai tanda syukur atau untuk menghindarkan murka. Namun, sekarang sesajen sudah tidak dibenarkan oleh Agama, karena menyia-nyiakan harta atau bertujuan untuk mendekatkan diri pada Jin.
Baca Juga : Group Genjring Mashbulloh Indramayu Menjuarai Kontes Genjring Ramadhan 2015 di RCTV Cirebon
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh beliau untuk mengisi kekosongan waktunya yaitu memancing ikan di sungai Cimanuk atau biasa ane sebut dengan kali Cimanuk. Beliau berangkat sekitar jam 09.00 pagi hingga sampai waktu sholat dzuhur beliau bergegas pulang untuk melaksanakan sholat dzuhur, namun tiba-tiba beliau melihat sesajen yang mengapung di pinggir kali cimanuk. Karena beliau tidak suka dengan hal-hal yang seperti itu, "Saya orang yang tidak suka dengan sesajen dan semacamnya, karena itu musyrik" kata beliau kepada ane. Akhirnya beliau merusak sesajen tersebut dan bergegas pulang ke rumah yang jaraknya tidak jauh dari tempat beliau memancing.
Sesampainya di rumah beliau mengambil air wudlu dan sholat dzuhur. Pada saat selesai sholat, dari arah depan, belakang, samping kanan, dan kiri beliau melihat anak jin yang begitu banyak jumlahnya, berwarna hitam dan kepalanya bertanduk, mengganggu beliau pada saat berdzikir. Ada yang menakuti beliau dan ada juga yang menarik tangan beliau.
Akhirnya beliau membaca ayat al-qur`an dan asma Allah hingga akhirnya anak jin tersebut hilang entah kemana. Dan beliau bisa berdzikir dengan tenang.
Salah Satu Sesajen Untuk Jin |
Sahabat Blog Kang Hamzah, dari seklumit kisah nyata tersebut tentunya sahabat bisa mengambil pelajaran. Apa pelajaran yang kita dapat dari kisah nyata tersebut? sedikit pelajaran dari Mang Jali, beliau mengatakan bahwa kita diciptakan oleh Allah SWT lebih mulia dari jin dan syaitan, jadi jangan takut kepada keduanya.
Selain itu, beliau berkata bahwa hendaknya kita selalu dekat dengan Allah SWT, tentu dengan taqwa, sabar, dan ikhlas menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangan-Nya, dengan begitu insya Allah apa yang kita minta dan inginkan terkabul dan kita akan selalu di jaga dan dilindungi oleh Sang Maha Pencipta Makhluk, Allah SWT.
Itulah sedikit cerita atau kisah nyata paman ane Mang Jali, semoga ada manfaatnya dan semoga kita semua termasuk orang yang taqwa, sabar, dan ikhlas menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Serta kelak di akhirat kita semua mendapat rahmat dan ridho Allah SWT. Aamiin.
No comments:
Post a Comment