Kulit Manusia Bisa Berubah Menjadi Darah - Kurangnya pasokan darah membuat para ilmuwan memutar otak untuk dapat mengubah sel kulit manusia menjadi darah. Dengan teknologi terbaru ini, orang yang membutuhkan transfusi darah bisa mendapat darah dari sel kulitnya sendiri.
Peneliti di Kanada mengambil langkah-langkah besar untuk dapat mengubah sel kulit manusia dewasa langsung menjadi darah. Hasil temuan ini dapat menyediakan sumber darah yang sangat diperlukan tidak hanya untuk pasien bedah atau kanker saja, tetapi juga pasien yang menderita gangguan darah seperti anemia.
Metode baru ini terlihat lebih menjanjikan daripada metode sebelumnya yang mengubah darah dari stem sel (sel induk) embrionik.
Pendekatan sebelumnya dinilai tidak efisien dalam mengubah sel induk menjadi sel matang untuk transplantasi (pencangkokan). Selain itu, metode yang menghasilkan sel darah embrionik tidak bisa ditransplantasikan pada tubuh orang dewasa.
'Metode baru yang dipelopori oleh ilmuwan Kanada ini memiliki manfaat besar untuk memproduksi sel darah dewasa tipe I, bukan sel darah janin,' ujar Cynthia Dunbar, Kepala Bagian Hematopoiesis Molekul dari U.S. National Heart, Lung and Blood Institute, the National Institutes of Health, seperti dilansir Livescience, Senin (8/11/2010).
Dalam metode baru ini, peneliti mencoba mencari faktor pertumbuhan (zat yang mengatur pembelahan sel dan kelangsungan hidup) yang secara langsung dapat memprogram ulang sel-sel kulit menjadi sel darah. Dengan demikian, sel darah yang dihasilkan dapat ditranplantasikan langsung pada tubuh dewasa.
'Kita sekarang akan terus bekerja mengembangkan jenis-jenis sel manusia dari kulit,' ujar Mick Bhatia, pemimpin studi dan direktur ilmiah dari Stem Cell and Cancer Research Institute di McMaster University, Kanada.
Tim Bhatia ini telah beberapa kali melakukan pengubahan kulit menjadi darah dalam waktu lebih dari dua tahun. Tim peneliti juga menggunakan kulit manusia baik muda maupun tua untuk membuktikan bahwa metode ini bekerja pada setiap usia.
Penelitian ini telah dilaporkan dalam jurnal Nature edisi 7 November. Uji klinis akan dilakukan segera setelah tahun 2012.
No comments:
Post a Comment